Sabtu, 19 Mei 2012

If It's Not Too Late?? (OneShoot)

 
Title     : If i’ts not too late? ?
Cast     :           Yoona             Jessica             Yuri
                        Donghae          Yesung            Kyuhyun
Main Cast        : Member SNSD and SUJU
Genre  : Tentuin sndri ^^
Author : Istri Yesung ^^
Annyeonghaseyo . . . . kembali lagi saya ^^
Kali ini saya mengangkat film dengan cast suami saya, maaf kalo ceritanya gg nyambung,jelek dan sebagainya karena saya adlah orang yg sama sekali gg kreatif. Sedikit curhat sebenarnya original FF ini gg bgni ceritanya, tapi wktu FF ini dilahirkan *lho* selesai d kerjain maksudny, tiba-tiba ada kecelkaan yaitu foldernya kehapus :’(. Dan saya malas membuatnya dgn cerita yg sama.jadi saya putuskan membuat cerita lain dengan judul yg sama. Mksh dh mw dngein CurCol saya XD. Dan membuat FF ini sungguh banyak cobaan saat dalam tahap penulisan XD.
O ya tanda (***)  berarti ganti posisi or tempat
Ok.capcus baca readers ^^
 
=Yesung POV=
 
Aku menyukai semua tentang dirinya. Senyumannya, tingkahnya yang sedikit konyol dan seperti anak kecil, kenarsisannya, dan semuanya. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya.
“Aiissh. . . aku benci dengannya!” katanya berteriak begitu kencang.
“Wae Yoong?”Tanyaku lembut
“Sudahlah aku sedang malas membicarakannya” Jawabnya dengan memanyunkan bibirnya. Aku suka saat seperti itu.
Im Yoon Ah. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia adalah ‘Wajah’nya SNSD. Sedangkan aku adalah leader Vokal di SuperJunior. Yeoja itu yang sudah mengisi hatiku bertahun-tahun. Dia adalah sahabatku sejak kecil. Dan  rasanya aku mulai menyukainya. Tidak. Lebih tepatnya aku mencintainya, sangat mencintainya.
“Oppa” Tanyanya. Aku suka saat dia memanggilku dengan sebutan oppa ^^.
Aku menoleh.
“ada apa Yoong?” tanyaku yang sedang menonton acara di sebuah TV.
“Bisa kau ganti channelnya?” tanyanya. Aku kembali menoleh kearahnya.
“Aku ingin melihat acara SBS Starking” lanjut Yoona. Akupun segera mengganti channel TV yang sedang ku tonton.
“Sejak kapan kau jadi suka menonton acara seperti itu? Bukankah kau sangat malas menonton acara seperti itu yoong” tanyaku .
 “Sejak ada dia,” ujarnya lalu menunjuk ke arah televisi.
“Owh, karena Donghae hyung? Kau ini Yoong.” Jawabku seceria mungkin.
Ya, sahabatku atau lebih tepatnya orang yang sangat aku cintai, menyukai hyung-ku sendiri, dia sepertinya sangat mencintainya. Bahkan setiap Hae  konser dia selalu bertanya kepadaku tentang Hae . Ya walau itu terasa sakit, tapi dengan melihat senyumnya aku sudah sangat bahagia.
***
Sebuah musik mengalu indah.
Aku mulai menyanyikan sebuah lagu.
Aku menyanyikan lagu It Has To Be You, lagu yang sangat aku sukai ini. Setiap aku menyanyikannya aku selalu membayangkan wajahnya, wajah yeoja yang aku cintai.
Setelah lagu itu selesai aku nyanyikan, semua penonton berdiri dan memberi tepuk tangan yang sangat meriah. Aku pun kembali ke backstage. Namun . .
“Annyeong Yoong” Kata orang yang tak lain adalah Hae hyung
“Annyeong oppa,” Jawabnya manis
“Yoong apakah kau ada waktu minggu ini?” Jawab laki-laki itu tak kalah manis
“Tidak ada oppa, wae?” Jawab Yoona
“Aku ingin mengajakmu berkencan? Apakah kau mau?”Tanya Hae Hyung
“Ne? A . . .a. .aku mau oppa”Jawabnya, dapat kulihat wajahnya sangat ceria.
“Tapi apakah Yesung hyung tidak cemburu kau pergi bersamaku?”Katanya mengaggetkanku
“Tidak, dia hanya sahabatku oppa, tidak lebih”Jawabnya
Entah, seperti ada beribu-ribu pisau yang menusuk hatiku,mungkin sekarang air mataku sudah tak bisa ku bendung. Dia hanya menganggapku sahabat tak lebih.
                                                                  
*Malam Hari*
“yeppa…”Panggilnya
“Ada apa Yoong?” Jawabku tanpa memandang ke arahnya. Aku masih ingat jelas kata-katanya kemarin.
“Sepertinya… Aku bingung akan mengatakannya padamu atau tidak,” Kata Yoona tampak sedikit gugup.
“Apa? Katakan saja, aku ini kan sahabatmu” ucapku seraya menatap ke arahnya.
Jujur saja. Aku mengharapkan ia akan mengatakan ‘Aku mencintaimu’, ‘Jadilah pacarku’, atau semacamnya yang seperti itu. Issshh berhentilah berfikti seperti itu!Rutukku terhadap diriku sendiri.
“Oppa, sebenarnya besok malam aku akan berkencan dengan Hae Oppa”Katanya gembira
“Lalu ?” Jawabku datar
“Yaaa, oppa. Bantulah aku, berikan aku semangat untuk besok malam”Jawabnya dengan penuh semangat
“Ne, Yoona Hwaiting! Lalu apa yang akan kau lakukan setelah berkencanYoong?”Tanyaku
“Entahlah oppa liat saja besok. Tapi, sepertinya aku mecintainya oppa, aku berharap dia mempunyai rasa yang sama denganku dan ku harap dia akan mengungkapkan perasaanya padaku, bantu aku dekat dengan Hae oppa, oppa? ” Katanya dengan wajah yang sudah bersemu merah
DEG!
Astaga…
Ternyata kata yang sudah aku takutkan keluar juga dari mulutnya.
Dia mencintai Hae
“Oppa,kau kan dekat dengan Hae oppa, bantulah aku cari tahu apa dia juga menyukaiku oppa” Pintanya.
“Kenapa harus aku Yoong? Ada eunhyuk yang jauh lebih dekat dengannya, mereka kan EunHae couple sejati”Jawabku
“Oppa saja, aku tidak percaya dengan Hyuk oppa, aku takut kalau dia malah akan berkata pada Hae oppa aku menyukainya.”
“Bukankah bagus? Jadinya Hae hyung mengetahui perasaanmu, jadi kau tak perlu repot-repot menyatakannya Yoong” Jawabku simple
“Oppa! Kau gila, aku yeoja mana mungkin aku mengungkapkannya terlebih dulu, memalukan oppa. Mau ya oppa” Katanya sambil merangkul tanganku dan memasang wajah paling aegyo yang dia punya.
“Ne, berhentilah bersikap seperti anak kecil dan manja di depanku itu akan membuatku lebih susah untuk melupakanmu dan akan membuat hatiku bertambah perih Yoong”Batinku
Aku hanay ber-Oh ria.
Sungguh, saat ini hatiku terasa sakit, sangat sakit. Aku mendengar dia mencintai pria lain, dan dia meminta bantuanku untuk membantunya lebih dekat? Apa yang harus aku lakukan. Aku tahu mungkin bagi orang aku adalah namja yang pengecut yang tak berani mengungkapkan perasaanku pada yeoja yang aku cintai. L
“ Kumohon,oppa…  Aku tidak tahu caranya untuk mendekati Hae oppa,” Katanya merajuk seperti anak kecil kepadaku.
“Ne, oppa akan bantu” Jawabku menyerah
Sakit,hanya itu yang aku rasakan saat ini,detik ini.
*Rumah Yoona*
“Oppa bagaimana?”Tanyanya saat aku baru sampai depan rumahnya.
“Owh, dia belum mau memberitahuku.” Jawabku datar
“Oppa? Apa yang harus aku lakukan, malam ini aku pergi kencan dengannya. Apa yang harus aku lakukan di depannya?aku sungguh gugup”Katanya panjang lebar
“Tenang Yoong, hadapi dengan sikap biasa.”
“Ne, oppa.”
“Ok. Sekarang saatnya. Hwaiting Yoong”Jawabku pura-pura menyemangatinya.
Saat dia pergi untuk berkencan, aku pun memutuskan untuk pulang ke rumahku. Aku langsung merebahkan tubuhku d kasur kesayanganku ini.
Bodoh, kau bodoh sekali , Yesung… Kenapa kau menangisinya? Menangisi orang yang sama sekali tidak mecnintaimu.ya ampun aku terlihat rapuh, aku seperti seorang yeoja aku sangat cengeng! Ayolah kau pasti bisa merelakannya bersama pria lain. Kau harus bisa melupakannya. Kataku menyemangati diri sendiri.
Donghae…
Kau tahu? Kau sangat beruntung disukai oleh orang seperti Yoona.
***
“Kenangan indah justru akan sangat menyakitkan bila dikenang.”
Sekiranya, itu adalah kata-kata yang tepat untukku sekarang.semakin aku mencoba melupakannya justru kenangan-kenangan manis bersamanya-lah yang bersarang di otakku.
Sebisa mungkin aku tidak akan menghalangi cintanya hanya karena ego-ku. Aku akan membantunya untuk mendekati Hae hyung sebisaku. Aku akan membuatnya tersenyum bahagia dan tertawa lepas. Sekalipun harus aku yang tersakiti dalam hal ini…
“Cinta tidak hanya memerlukan pengorbanan, tapi juga memerlukan ketulusan, karena cinta tak bisa dipaksakan.”
***
Cinta
Entahlah , aku tak memahami makna itu
Aku sangat ingin memlikinya, aku ingin dia menjadi milliku
Namun, cinta tak berpihak kepadaku
Dia telah mecintai Namja lain
Dan dia telah memilihnya
Sick!
 
***
“Gomawo, oppa. Jeongmal Gomawo” Katanya sangat riang. Dan sepertinya aku tahu apa yang terjadi.
“Oppa,kau tahu kemarin malam dia menyatakan cintanya padaku. Dia mengatakan dia juga sangat mencintaiku oppa.” Dia mengatakannya dengan senyuman paling manis yang pernah aku lihat
“Chukkae,semoga langgeng Yoong”Jawabku singkat, aku takut jika berbicara terlalu banyak suara ini akan hilang.
Dan sepertinya malam ini aku begadang, begadang menangisinya karena sudah menjadi milik orang lain atau lebih tepatnya hyungku sendiri. Dan satu lagi, aku hanyalah seorang manusia biasa, tidak selamanya aku bisa tegar mengahadapi semuanya, karena aku hanya manusia biasa yang mempunyai hati. Dan kali ini rasanya begitu sakit 100 kali lebih sakit *Lebeh author*. Aku bukanlah seorang malaikat atau apapun itu yang selalu bisa tersenyum ketika melihatmu dengan Namja lain. Sekali lagi aku tegaskan aku hanya manusia biasa… Dan rasanya sangat sakit.
***
Benar. Semalam suntuk aku menangisinya. Meanangisi kebodohanku karena tidak sempat menyatakan perasaanku kepadanya. Dan membiarkan dia dengan orang lain.
Semua itu adalah salahku. Semua ini salahku, aku tahu seharusnya sejak dahulu aku tak membiarkan rasa ini tumbuh di hatiku, seharusnya aku bisa mencegah rasa ini tumbuh. Karena aku tahu dia selamanya menganggapku sebagai seorang sahabat tidak akan pernah lebih.
Perih. Terlalu perih.
Sampai kapan aku harus begini, menangisimu setiap saat, merutuki nasibku yang seperti ini? ? ?
Aku berharap aku dapat bertahan sampai kau meninggalkan Donghae lalu berpaling padaku?
Tapi itu sangatlah mustahil bagiku. Mimpi yang terlalu tinggi.
***
Sudah 1 minggu lebih aku tidak masuk sekolah.
Ya tentu, semua ini akibat ‘insident’ itu, aku terlaluu takut untuk menemuinya bahkan menatap matanya yang indah itu.
Yoong? Apakah kau tidak dapat merasakan perasaanku yang dalam terhadapmu selama ini?
Aku terlalu mecintaimu IM YOON AH!
***
From : Yoona
To: Yeppa
Oppa, apakah minggu besok oppa ada acara? Kalo tidak ada acara bisakah kita jalan-jalan bersama. Aku rindu saat kita berjalan-jalan bersama oppa.
Aku sungguh senang membaca sms darinya karena seminggu ini dia sama sekali tidak menghubungiku.
To: Yoong
From : Yeppa
Baiklah. Kita bertemu di taman biasa OK.Yoong
Send
To : Yeppa
From : Yoona
Ok.oppa Gomawo ^^
Aku hanya tersenyum membaca sms darinya.
***
Pabo-ya! Pabo Pabo Pabo
Hanya kata-kata itu yang mampu aku ucapakn saat ini,detik ini juga!
Kalau tau begini jadinya lebih baik aku tidak menerima ajakannya!
Kalian tau?Ternyata, dia membawa serta Hae hyung untuk bertemu denganku di taman. Betapa malangnya aku, sudah berdandan serapi ini untuk bertemu dengannya,tapi apa yang aku dapat , aku sama seklai tidak di anggap, aku bahkan tidak berani berjalan sejajar dengan mereka, takut MENGGANGGU. Dari belakang aku dapat menyaksikan pemandangan yang sangat menyakitkan  untukku, mereka bisa-bisanya bermesraan seperti itu, apakah mereka tidak sadar ada aku di sini ? ? HALLOOOOO!
Yoong, kau benar-benar membuat hidupku berantakan dan gila ! !
***
“Terima kasih untuk hari ini, Yoong. Aku senang bisa jalan-jalan bersama kalian. Dan maaf jika selama perjalanan tadi aku mengganggu kalian.mianhaeyo” aku membungkuk pada mereka berdua lalu masuk ke dalam rumah. Ya, aku tidak mempersilahkan mereka masuk untuk apa?. Tidak penting.
Setelah aku masuk ke dalam rumah, aku langsung menuju ke dalam kamarku, aku merebahkan diriku d kasur kesayanganku lalu mulai memejamkan mataku sambil memikirkannya.
Apa aku harus menghilang secara perlahan dari kehidupanmu?
Aku tentu tidak bisa jika keadaannya terus saja seperti ini,bagaimana…
***
 
From: Yoona
Oppa, apakah kau menikmati jalan-jalan kita kemarin?aku sungguh senang kemarin ^^
Aku menghela nafas selesai membaca sms darinya. Dia bilang apakah aku menikmatinya? Tentu aku menikmatinya, menikmati perihnya hatiku  setiap melihat kemesraan kalian dengan perih, dan kau bilang kau sungguh senang kemarin? Tentu kau senang karena kemarin kau berkencan dengan Donghae bukannya senang karena berjalan-jalan denganku.
Aku tak ada niat sedikitpun untuk membalas sms darinya.
Mungkin itu adalah cara terbaik untukku melupakannya dan menghilang dari kehidupnya secara perlahan.
***
*1 Minggu Kemudian*
Sudah 1 minggu aku sama sekali tak berminta dengan handphone-ku. Ponsel itu selama 1 minggupun tak henti-hentinya berbunyi.
Aku lalu meraih ponsel yang sudah 1 minggu nyaris tak aku sentuh itu.
36 Missed Call.
126 Received Message.
Hampir semuanya merupakan sms darinya. Sekarang? Apa yang harus aku lakukan, sungguh aku ingin menghilang dari kehidupannya.
Oppa?
Oppa, angakat telponku? Jebal.
Oppa balas smsku oppa? ?
Mianhae, oppa…
Oppa apa aku berbuat salah padamu? Mianhae.
Oppa Jebal jangan buat aku khawatir dengan sikapmu ini!
Huft. Tak sadarkah dia atas perbuatannya seminggu lalu? Tak sadarkah dia?
Tak terasa air mata ini mulai mengalir di pipiku.
Aiiisshhh, kenapa aku menangisinya, aku seorang namja kenapa aku se-cengeng ini?
Sungguh memalukan menangisi sesuatu yang takkan pernah jadi milikku.
 
***
Hari ini, aku ada acara untuk bernyanyi solo dalam sebuah acara.
Semenjak aku tampil acara tersebut, ada salah satu produser dari Canada yang ingin meng-orbitkan aku di Negerinya. Tapi entahlah. Aku masih memikirkannya. Apa aku harus menerimanya? Ini semua demi karir dan impianku. Dan ini adalah cara untuk menghilang dari kehidupan Yoona secara perlahan. Aku ingin melupakan semua yang berkaitan dengan Yoona dan mencari penggantinya. Terlalu menyakitkan.
***
Hari ini aku tampil solo lagi. Tapi sebelum itu aku bernyanyi bersama grup-ku yang mungkin adalah tampil bersama mereka untuk yang terakhir kalinya. Besok aku akan pergi ke Canada, aku menerima tawaran tersebut, dikarenakan aku ingin menggapai impianku dan melupakannya.
Aku akan tampil di MBC. Dan kalian tahu? Disitu ada SNSD dan grupku .
Kalian mengerti maksudku, kan?
***
“Hyung, sekarang. Tampilah sebaik mungkin.” kata Kyuhyun  padaku.
“Hmm,  aku sedikit nervous,kyu Hehehe,” ujarku jujur. Dia hanya tersenyum padaku.
“Ah ya! Ponselku tertinggal di ruang make up. Aku akan mengambilnya dulu kyu,” ucapku lalu segera kembali ke ruang make up.
“Kau cemburu, Oppa?”
Pintu ruang make up sedikit terbuka. Dan aku dapat menangkap bahwa ada dua orang yang sedang bercakap-cakap di dalam sana.
“Ya, aku cemburu. Kenapa kau sangat perhatian pada Yesung hyung?”
“Karena dia sahabatku, Oppa..”
“Aku tidak suka caramu memandangnya, Yoong…”
Dan aku tahu jelas mereka siapa. Kalian juga tahu, bukan?
Bukannya aku bermaksud menguping. Namun nyatanya kakiku terlalu lemas untuk digerakan. Terlebih setelah aku melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Sesuatu yang membuat dadaku sangat sakit… Sangat sakit sehingga takkan pernah bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Entah mengapa seluruh anggota tubuhku tidak mau diajak bekerja sama. Aku masih terdiam di ambang pintu sampai akhirnya adegan yang biasa kutonton di drama-drama romantis itu selesai.
Air mataku mengalir tanpa aba-aba. Terus mengalir sampai tiba-tiba Yoona menyadari kalau aku telah melihat sesuatu yang harusnya menjadi privasi mereka berdua.
“Oppa..” dengan cepat ia langsung berlari ke ambang pintu dan menarik tanganku.
“Hae oppa, bisa tinggalkan kami sebentar? Aku perlu bicara dengannya.”
Donghae hanya mengangguk lalu segera keluar dari ruangan. Yoona menutup pintu ruangan lalu segera menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku mengerti.
“Oppa… Sampai kapan oppa akan mengacuhkanku? Hah?” ia bertanya penuh penekanan. “Siapa yang menghindarimu?” tanyaku balik. Dia semakin menatapku tajam.
“KAU!! KAU TERUS SAJA MENGHINDARIKU OPPA!! KAU TAK PERNAH MEMBALAS PESANKU DAN KAU SELALU MENGACUHKANKU SEMINGGU INI OPPA!! KAU MEMBUATKU KHAWATIR OPPA, APA KAU TAK SADAR!!” seru Yoona padaku. Aku sedikit takut melihat kilatan amarah dimatannya.
“Siapa disini yang mengacuhkan dan mengkhwatirkan?  Kau atau aku?” gumamku pelan, namun ternyata ia masih bisa mendengarnya.
“Apa katamu?”
“Tidak, lupakan,” ucapku cepat.
“JELASKAN APA MAKSUDMU OPPA!! JANGAN MEMBUATKU seperti seorang Yeoja yang ganas!!” gertaknya.
“KAU YANG MEMBUATKU SEPERTI INI YOONG, KAU TAHU!!” aku berkata dengan emosi yang sudah memuncak(?). Ia menatapku bingung
 “Apa salahku?”
“Berhenti menyiksaku, Yoong!! Tidak puaskah kau!? !? Melihatmu dengan Donghae hyung hanya membuatku gila!” seeruku dengan nada yang masih emosi. Demi apapun, aku hanya bisa merutuki diriku sendiri saat air mataku mengalir deras tanpa bisa terkendali dan aku mengeluarkan semua kata-kata yang aku pendam selama ini.
“Bicaralah yang jelas,oppa dan jangan membuatku semakin pusing!”
“AKU MENYUKAIMU! Ah, ani. Lebih tepatnya AKU MENCINTAIMU, IM YOON AH!! Sudah? Apa lagi yang harus aku katakan padamu? Apa aku harus berlutut dihadapnmu!?” emosiku sudah tidak bisa ku kendalikan.
Sementara aku mencoba menstabilkan emosiku dan menahan air mata yang ingin keluar, tiba-tiba dia berkata.
“Berhenti mencintaiku. Lupakan aku karena aku tidak mencintaimu,oppa. Jangan mencintaiku,” ucapnya pelan. Aku menggeleng.
“Tidak bisa,” lirihku.
“BERHENTI MENCINTAIKU, OPPA, AKU SUDAH MEMPUNYA NAMJACHINGU!!” bentaknya.
Kakiku sudah tidak kuat untuk menopang tubuhku lebih lama lagi. Aku terduduk dan bersandar di tembok. Seluruh tubuhku bergetar hebat. Namun bukan itu yang paling utama, hatiku. Rasanya sangat sesak, dan ini adalah puncaknya. Puncaknya dimana rasa sesak itu perlahan-lahan bisa saja membunuhku, kalau saja Hae hyung tidak datang dan langsung menghampiri Yoona yang hampir ingin pingsan(?)
“Yak,hyung! Apa yang kau lakukan pada Yoong, hah!?” bentak Hae hyung.
“Tanyakan saja padanya” Jawabku seraya meninggalkan mereka berdua.
***
Just once, look back at me
It seems you’re still not standing too far away
Do you still remember, do you believe that it’s only you for me
Do you know how long you can keep me by your side
In this large world, there’s only one person (I only want you)
Did you know this about me
Before the seasons roll by, before even time fades away
I try to convey my heart to you but it’s too late
I hesitate and stop and then you’re crushed
If you’re still there, I’m an idiot, forgive me
Kyuhyun & Yesung – Your Eyes
 
***
Semenjak kejadian itu, Yoona sama sekali tak pernah menghubungiku. Mengingat perkataannya dan ekspresi dinginnya, kerap kali membuat tangisanku kembali pecah.
Oke, aku akui aku memang namja yang lemah dan cengeng.
Tapi perlu kalian ketahui, laki-laki juga manusia yang mempunyai hati, tak selamanya laki-laki dapat memendam perasaan sakitnya terkadang laki-laki hanya bisa mengungkapkan lewat amarah, padahal di rumah mereka juga mengungkapkannya dengan tangisan. Jadi jangan beranggapan kalau laki-laki bisa selalu kuat, itu hanya diluar di dalam? Sama saja karena kita semua manusia yang memiliki perasaan.
***
Hari ini adalah hari terakhirku di Korea. Sore nanti adalah jadwal keberangkatanku menuju Canada. Semua koper sudah disiapkan dan sudah berjajar rapi di depan dorm SUJU
Sedangkan aku? Ya, aku sudah siap. Kecuali satu hal.
Hatiku. Bagaimana bisa aku hidup disana jika sebagian hatiku masih ada di Korea? Terlalu sulit. Terlalu cepat untuk melupakan semuanya.
Tampaknya keputusannya adalah keputusan yang bagus. Yeoja itu  belum tahu mengenai kepergianku ke Canada, dan tampaknya itu lebih baik. Seperti yang kubilang, secara diam-diam aku akan menghilang dari kehidupannya. Aku akan kembali ketika aku mampu melupakannya.
Dan aku sangat berharap di Canada nanti aku dapat menemukan Yeoja yang lebih dari segala-galanya dibandingkan dengan dia. Dan akan kubuktikan itu padanya.
Selamat Tinggal Im Yoon Ah.
***
Yoona POV
Yoona Paboya.
Kenapa aku harus membentaknya kemarin? Bodoh… Sungguh, aku langsung terus menerus merutuki diriku sendiri semenjak kejadian itu.
Aku meraih ponselku, menimbang-nimbang akan meneleponnya atau tidak.
Ah, aku takut. Aku takut dia marah padaku.
Kalian tahu betapa shocknya aku ketika Yeppa mengatakan ia mencintaiku? Tiba-tiba saja jantungku berdetak sangat keras. Aku membentaknya bukan karena aku membencinya.
Aku takut… Jika saja ternyata aku memang mencintainya juga.
“Kenapa kau melamun?” tiba-tiba Hae oppa sudah duduk disebelahku.
“Oh, Oppa.. Sejak kapan oppa disini?” tanyaku dengan lesu.
“Sejak aku melihatmu terus memainkan ponselmu. Kau sedang gelisah,chagi?” tanya Hae oppa. Aku mengangguk pelan.
“Apa aku keterlaluan pada Yeppa, oppa?” tanyaku pelan.
“Kau keterlaluan,Yoong,” jawab Hae oppa . Aku langsung menoleh kearahnya.
“Kau keterlaluan. Kau telah menyakiti hati tiga orang sekaligus,” ucapnya lagi.
“Maksudmu?”
“Kau menyakiti hati Yesung hyung, tentu saja. Kau menyakiti hatimu sendiri, karena membiarkannya pergi begitu saja tanpa ada penjelasaan sama sekali. Dan kau menyakiti hatiku, karena aku tahu yang kau cintai itu sebenarnya bukan aku… Tapi Yesung hyung,” ucap Hae oppa.
Eh… tunggu dulu.
“Apa maksudmu ‘aku membiarkan Yeppa pergi’?” tanyaku bingung. Ia mendongak dan menatap ke arahku.
“Kau tidak tahu?” tanyanya.
“Tidak tahu apa?”
“Hari ini Yesung hyung akan berangakt ke Canada untuk meneruskan karir menyanyinya…”
DEG!
Darahku langsung berdesir cepat. Jantungku langsung berdetak sangat cepat. Tidak, ini tidak mungkin.
“Berapa lama?” tanyaku parau.
“Aku tidak tahu, yang jelas Yesung hyung akan segera pindah dan tinggal di Canada…”
INI TIDAK MUNGKIN!!
“Andwae… andwae…”
“Kejar dia, Yoong. Aku tahu kau mencintainya. Jangan biarkan dia pergi…” ucap Hae oppa tulus.
***
Yeusng POV
Aku duduk di kursi pesawat, 10 menit lagi pesawat yang kutumpangi akan segera lepas landas. Aku terus-terusan tersenyum miris. Semua kenangan tentang Kyuhyun berkeliaran di otakku.
***
Aku mendongak ke atas untuk membendung air mataku.
Haah… Yoong, sebegitu besarkah dan pentingkah pengaruh dirimu dalam kehidupanku?
 Yang kuharapkan sekarang adalah ? Aku berharap Yoona berlari ke bandara dan menyusulku, menahanku dan mengucapkan kata “Kajima” dan “Saranghae”.
Astaga, mulai lagi. Khayalanku makin tinggi saja… Berhenti bermimpi, karena tampaknya itu hanya akan membuat hatiku semakin sakit.
***
Yoona POV
Aku meraih masker dan kacamata hitam yang ada didalam tasku.
Bodoh, Kau bodoh Oppa! Kenapa kau meninggalkanku? BUKANKAH AKU SUDAH PERNAH BILANG? TETAPLAH DISISIKU DAN JANGAN PERNAH PERGI!
Aku terus berlari seraya menahan air mataku yang sudah siap runtuh.
Tunggu! Bukan Yeppa yang bodoh. Tapi AKU! Kenapa aku begitu bodoh!? Menyia-nyiakan seseorang yang sangat mencintaiku dengan tulus, BODOH!
Aku terus berlari dan kalian tahu ?
Aku mencarinya ke seluruh area bandara, namun hasilnya nihil.
Jangan-jangan…
Tanpa pikir lagi aku langsung menerobos masuk. Ya, menerobos masuk dengan nekat. Tidak peduli dengan para petugas yang berusaha menahanku, mereka tidak akan bisa menahanku!
“Oppa!!”
Aku langsung menepis semua petugas yang menahanku dan menerobos masuk ke dalam pesawat. Aku mengedarkan pandanganku untuk mencarinya dan…
“Oppa..”
Itu benar dia kan?
Kim Jong Woon… Aku menemukanmu.
Yeppa menoleh ke arahku lalu ia segera berdiri. “Yoong..” lirihnya. Aku menatapnya sendu.
Oppa mianhae. Kenapa aku begitu bodoh sampai aku baru menyadarinya sekarang?
Aku mencintaimu.
***
Yesung POV
Aku melihatnya, melihat orang yang aku cintai datang untuk menyusulku ke bandara. Tapi untuk ap?
Mengucapkan salam perpisahan?
“Oppa kajima…” ucapnya seraya membuka masker dan kacamatanya. Dapat kulihat matanya bengkak dan ia benar-benar terlihat seperti habis menangis. “Kajima… Tetaplah disisiku, Oppa… Mianhaeyo Saranghae, Oppa…”
Siapapun tolong cubit pipiku, atau pukul aku sekeras-kerasnya! Siapa tahu aku sedang bermimpi, mimpi yang sangat indah?
Tiba-tiba para petugas masuk ke dalam pesawat lalu segera menahan kedua lengan Yoona. “Yoong…” lirihku. Ia mencoba memberontak namun cengkraman petugas itu terlalu kuat. “Kajima, Oppa… Jebal…” lirihnya lalu air matanya kembali mengalir. Jangan menangis dihadapanku!
“Yoong..” aku langsung pergi menghampirinya
“Oppa, mianhaeyo jeongmal mianhae, aku tahu aku salah aku tahu aku bodoh, aku baru menyadari perasaan ini setelah kau akan pergi, betapa bodohnya diriku ini yang pergi menyia-nyiakan cintamu oppa”
“Yoong, uljima. Aku tahu,lalu Hae ?”
“Ne, Hae oppa sudah melepasku. Saranghae oppa”
“Nado, mianhae. ..”
“Untuk?”
“Tapi aku harus tetap pergi Yoong, oppa tak mungkin membatalkan kontrak yang sudah oppa buat. Mianhae, tunggulah oppa sampai kembali. Apapun yang terjadi tunggulah oppa.ne”
“Andwe oppa, jangan pergi”
“Yoong?Jebal”
“Mmmh, ne oppa.”
Aku pun segera masuk ke dalam pesawat,karena pesawat sebentarlagi akan berangkat. Aku meninggalkannya dengan sangat berat hati sebenarnya.
***
~Author’s POV~
♥Four Years Later♥
Akhir Janurai ini aku pulang ke Seoul. Aku sengaja tidak memberitahunya aku akan pulang, aku takut saat aku kembali dia sudah berpaling. Aku putuskan untuk langsung pulang ke Drom Suju.
“Taraaa.. Kuenya sudah jadi,” Wookie meletakkan sepiring kue dengan bentuk dan warna yang beraneka di atas meja makan.
“Aih, boleh aku mencobanya, wookie?” tanyaku.
“Tentu,hyung. Kau pasti rindu dengan masakanku bukan?”
“Ne, tentu! “ Kataku sambil memakan kue buatan wookie
***
‘Bagaimana ya keadaan dia?’ batinnya.
“Hyung!” Panggil Donghae
“Mmmmh, wae, “Jawabnya malas, karena  terlalu lelah untuk perjalanan tadi
“Kau tidak menemuinya?”
“Siapa?”
“Siapa lagi, tentu saja Im Yoon Ah.”
“Aku tidak yakin dia masih setia menungguku…”Jawabnya lirih.
“Hyung! Kau ! aku sudah merelakannya untukmu. Dan kau tahu 4tahun ini dia sangat setia menunggumu dalam 4 tahun tidak ada berita sama sekali di dekat dengan seorang namja dan kata member snsd dia masih sering menangis jika melihat atau mengingat fotomu! Cepat temui dia hyung”
“Molla . . .”
***
 Yesung sudah kembali. Ia hanya menanda tangani kontrak selama 4  tahun di Canada.
Dan Yoona, apakah dia masih setia menunggu dan mencintai Yesung?
***
Yoona memasukan kedua tangannya ke dalam saku hoodienya. Suasana kota Seoul hari ini benar-benar dingin, sedingin hatinya saat ini.
Semenjak kepergian Yesung, ia merasa kehilangan semangat untuk hidup. Untung selalu ada eonnideul- yang selalu memeberi dukungan dan semangat untuknya 4 tahun ini.
Ia terus melangkahkan kakinya, menghiraukan salju yang terus berjatuhan dan dinginnya begitu menusuk kulit
Yoona terus menyusuri jalanan kota Seoul, sampai akhirnya langkahnya terhenti di taman, taman dimana hampir semua kenangan bersama Namja itu. Saat pertama bertemu,bermain dan mencurahkan semuanya. Semua terjadi di taman ini. Taman ini saksi kebersamaan mereka.
Ia lalu menunduk dan memejamkan matanya.
“Aku berharap kau ada disini, Oppa…”
Yoona membuka matanya lalu menghela nafas panjang.
“Saranghae oppa, jeongmal saranghae…” lirihnya pelan. Dan tak terasa air matanya kembali membasahi pipinya. “Kembalilah ke sisiku… Kumohon…” dan air mata kini semakin membanjiri pipinya. “Aku tidak bisa hidup tanpamu…”
***
“Apa katamu? Kau tidak bisa hidup tanpaku? Buktinya sekarang kau masih hidup! Kau bodoh ya? O ya aku tahu kau memang bodoh.”
Entah ini ilusi atau kenyataan, yang ia tahu saat ini ia bisa melihat dan mendengar suara namja itu. Yoona langsung menoleh dengan matanya yang berkaca-kaca. Dan ia berharap itu semua bukan mimpi.
 “Oppa…” lirihnya. “Cubit aku.”
Tanpa pikir panjang, tangan Yesung langsung terangkat dan mencubit pipi Yoona pelan. “Aaah.. AAAA! Apheo!” Yesung tersenyum lalu melepaskan cubitannya. “Yoona, nado saranghae… YAAAAA!!”
Yoona langsung mendekapnya erat. Dan ia kembali menangis. Menangis karena ia terlalu bahagia.
“Sejak kapan kau berubah jadi begini, baru aku tinggal 4 tahun ck”
“Sejak aku sadar aku mencintaimu. Sejak aku mengira bahwa kau akan meninggalkanku. Sejak aku takut kalau kau tidak pernah akan kembali ke sisiku. Karena aku membutuhkanmu untuk mengisi hatiku.”
Kehangatan menjalar ke seluruh tubuh mereka berdua. Tidak peduli dengan salju yang terus berjatuhan, yang penting mereka telah kembali bersama.
 “Saranghae, Yoong”
“Nado Oppa”
***
-END-
Hahahaha TAMAT,, Typo menyebar ceritanya gg nyambung,
Gmna? RCL RCL RCL Don’t Forget ^^
 
 
 
 
 
 
 
 
 

2 komentar: